Jpgluwu.com, LUWU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Luwu, bersama tim kesehatan tengah melakukan investigasi terkait temuan sampah medis berserakan di sekitar Pasar Bua, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Plt Kepala DLH Luwu, Usdin Iskandar, mengatakan pihaknya masih menelusuri sumber asal limbah medis tersebut.
“Untuk sampah medis yang ada di Pasar Bua, kami sementara melakukan investigasi untuk mengetahui sumber sampah medis dari mana. Di Kecamatan Bua, ada dua klinik dan satu Puskesmas. Kami akan telusuri lebih jauh,” kata Usdin, Senin (8/9/2025).
Libatkan Tim Kesehatan dan Bidang Pencemaran DLH
Menurut Usdin, investigasi dilakukan dengan melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu serta tim Bidang Pencemaran dari DLH. Langkah ini diambil agar data yang terkumpul dapat dipertanggungjawabkan.
“Investigasinya tentu melibatkan Dinas Kesehatan dengan tim DLH sendiri di bidang pencemaran. Ini yang akan mencari data-data agar bisa ditemukan sumber sampah medis tersebut. Sampah seperti ini tidak boleh terbuang di pasar,” ucapnya.
Keluhan Warga soal Penumpukan Sampah
Selain persoalan sampah medis, warga Pasar Bua juga sempat mengeluhkan penumpukan sampah yang lambat diangkut oleh petugas. Menurut Usdin, hal itu terjadi karena Kecamatan Bua hingga kini belum memiliki Tempat Penampungan Sementara (TPS).
“Memang salah satu penyebabnya, untuk Kecamatan Bua kita belum membuat TPS dan TPA, sehingga ini yang memicu masyarakat terpaksa membuang sampah di sembarang tempat. Lokasi di sekitar pasar itu cukup luas sehingga berpotensi dijadikan tempat pembuangan. Tapi kemarin kami sudah tangani, semua sampah di sekitar pasar sudah diangkut,” ujarnya.
Armada Angkutan Masih Terbatas
Di sisi lain, DLH Luwu juga menghadapi keterbatasan armada pengangkut sampah. Saat ini, DLH hanya memiliki sembilan unit truk yang beroperasi setiap hari.
“Armada truk ada sembilan, tiga di antaranya baru, sisanya enam sudah berusia cukup lama,” tutur Usdin.
Keterbatasan fasilitas tidak hanya pada armada, tetapi juga jumlah TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Usdin menyebutkan, idealnya Luwu membutuhkan empat TPA untuk melayani pengelolaan sampah di seluruh wilayah. Namun, saat ini baru tersedia satu TPA.
“Untuk wilayah Kabupaten Luwu, minimal dibutuhkan empat TPA. Sekarang yang ada baru satu, jadi masih kurang tiga TPA untuk bisa melayani kebutuhan persampahan,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan Warga yang tinggal di kompleks Pasar Tradisional Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, melakukan aksi protes dengan cara menghamburkan sampah ke badan Jalan Trans Sulawesi, Minggu (7/9/2025). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang dinilai lamban menangani persoalan sampah di kawasan pasar. Pantauan di lokasi, tumpukan sampah berbagai jenis berserakan di sepanjang badan jalan, tepat di depan Pasar Bua.
Warga membuang sampah ke jalan utama yang setiap hari ramai dilalui kendaraan antarwilayah. Menurut salah seorang warga kompleks pasar tradisional Bua, Jumardi, mereka beralasan menumpahkan sampah ke Jalan Trans Sulawesi karena tidak ada penanganan dari Pemda Luwu.
“Kenapa kami protes keras? Ibarat tempat kami ini atau kampung kami di kompleks pasar adalah dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir sampah. Sampah yang ada di sini tidak semua dari pedagang pasar, tetapi juga berasal dari warga yang ada di luar,” kata Jumardi saat dikonfirmasi, Minggu.