Dibalik Kewalahan RSUD Batara Guru Ada Pelayanan yang Tetap Ramah dan Penuh Kasih

Berita, Daerah, Nasional21 Dilihat

Jpgluwu.com, LUWU — RSUD Batara Guru Belopa Utara saat ini menghadapi lonjakan signifikan jumlah pasien, terutama balita, anak-anak, dan lansia. Kondisi ini membuat tenaga medis, khususnya perawat, harus bekerja ekstra keras meski dalam keadaan kewalahan.

Seorang perawat IGD (Instalasi Gawat Darurat) mengungkapkan bahwa dalam sepekan terakhir antrean pasien membludak hingga banyak yang harus menunggu kamar rawat.

“Meskipun kami berganti shift, tetap saja kewalahan, apalagi saat jaga malam. Namun, kami tetap jalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,” ungkap salah seorang perawat.

Hal senada disampaikan Riska, perawat di ruang perawatan anak (Unit Azalea). Menurutnya, menangani pasien balita memiliki tantangan tersendiri.

“Merawat balita berbeda dengan orang dewasa. Selain sakit, mereka sering menangis, jadi kami harus ekstra sabar menenangkan mereka,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

Lonjakan pasien ini dipicu oleh musim pancaroba yang meningkatkan risiko penyakit, terutama pada kelompok rentan seperti balita dan lansia.

Direktur RSUD Batara Guru, dr. Daud Mustakim, menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan (Nakes) yang tetap memberikan pelayanan dengan penuh dedikasi.

“Terima kasih tak terhingga atas pengabdian para Nakes RSUD. Meski honor yang diterima belum sebanding dengan lelahnya, mereka tetap melayani pasien dengan humanis dan penuh tanggung jawab. Semoga Allah menjaga kesehatan seluruh Nakes Batara Guru,” ungkap dr. Daud.

Ia menambahkan, pihaknya akan memberikan penghargaan khusus kepada unit perawatan yang mendapat apresiasi dari keluarga pasien atas keramahan dan kesopanan dalam pelayanan.

“Kita akan kasih reward. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kepala BKPSDM agar tenaga medis di RSUD lebih diperhatikan,” jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Luwu, Patahudding, melakukan kunjungan ke RSUD Batara Guru pada 2 September 2025. Dalam kunjungannya, Bupati meninjau ruang rawat inap dan poli, berdialog dengan pasien dan tenaga medis, serta menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan layanan kesehatan.

Program Universal Health Coverage (UHC) Prioritas yang digagas Pemkab Luwu memungkinkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan cukup dengan membawa KTP dan KK, tanpa perlu memiliki BPJS.

“Komitmen kami adalah memastikan pelayanan kesehatan tetap optimal, dengan tenaga medis yang ramah, ikhlas, dan sabar,” tegas Bupati Patahudding.

Di balik dedikasi mereka, sebagian perawat berharap adanya bentuk apresiasi sederhana dari pimpinan rumah sakit.

“Semoga BPJS bisa lebih memahami kondisi ini, dan Pak Direktur RSUD bisa memberi apresiasi. Tidak perlu yang muluk-muluk, traktir makan bersama saja sudah cukup membuat kami senang,” ujar Riska sambil tertawa.